Posted on

Kisah Keluarga yang Tidak Dapat Mudik Gara-gara E-Wallet

Lupakanlah ketemu dengan Opa dan Oma di tahun ini. Pak Imam tidak habis pikir, kenapa kartu e-wallet yang dia beli seminggu lalu tidak dapat digunakan. Dia tempelkan berkali-kali di depan mesin penjualan minuman otomatis (vending machine), namun tetap tidak berhasil. Anak satu-satunya, Maya, ingin sekali minum susu yang sedang kekinian di sana. Mau keluar peron sudah tidak memungkinkan karena kereta sebentar lagi tiba.

Tangisan si buah hati yang mencuri perhatian Roni, yang kebetulan sedang tunggu di sana, akhirnya mencoba membantu. Ternyata setelah dilihat, kartunya sudah patah. Padahal minggu lalu, Pak Imam baru saja mengisi Rp. 300.000 ke dalamnya dan sekarang tidak bisa digunakan lagi. Sungguh sayang.

Roni menyarankan untuk pergi ke Bank, hal yang sulit untuk orang seumuran Pak Imam. Dan itu ternyata kartu satu-satunya. Pak Imam bingung bagaimana e-wallet nya bisa kembali lagi, karena kartunya sudah patah dan tidak terbaca lagi? Roni tidak habis akal, dia segera mengirim pesan whatsapp ke temannya di Jakarta.

15 menit lagi, kereta akan segera berangkat, untunglah Tami segera membalas pesan Whatsapp dari Roni. Dengan menggunakan fitur Recovery My e-Wallet, yang ada di dalam YONK, Roni dengan cepat membantu menginstall aplikasi YONK di smartphone punya Pak Imam. Data kartu tercatat dan langsung terverikasi saldo terakhir dan proses blokir dan pemindahbukuan bisa berlangsung dengan cepat.

Maya tidak lagi rewel, telah tidur dengan nyenyak di pangkuan ibunya, dan senyum Pak Imam yang tidak hilang terpantul di jendela kereta karena uang digitalnya telah kembali.